2014 tahun era politik

Kita sudah berjumpa lagi di akhir tahun masa jabatan bapak presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Berbagai prestasi bisa diraih Indonesia tercinta ini salah satunya yaitu pemerintahan pada masa ini berhasil membuat harmonis hubungan internasional.

Di masa pemerintahan SBY juga perekonomian Indonesia tidak terlalu mempunyai dampak krisis untuk dunia global. Hal ini juga kerap menjadi pujian negara-negara yg mengalami inflasi seperti wilayah eropa dan timur tengah akibat adanya peperangan di timur tengah.

Bapak SBY telah menjabat 2 periode sebagai presiden. Wow.. 10 tahun lamanya. Banyak pro dan kontra dari berbagai era politik mengenai pemerintahan beliau. Hal ini tentunya salah satu bentuk protes terhadap kebijakan-kebijakannya. Kita tau.. Di sela-sela masa jabatannya, beliau lebih mementingkan release lagu baru dibandingkan harus bergerak cepat untuk menangani masalah rakyat. Banyak politisi-politisi yg ditangkap oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yg secara tidak langsung beliau telah meloloskan oknum-oknum untuk melakukan korupsi. Ada lagi mengenai kebijakan Bailout Century yang beliau diamkan. Entah itu untuk melindungi elektabilitasnya sebagai RI1. Entahlah…

Tetapi perlu saya akui, berkat idenya beliau, Indonesia mempunyai lembaga bernama KPK. Yang bisa dengan mudah mencopot jabatan-jabatan tertinggi sejajar menteri maupun MK (Mahkamah Konstitusi). Banyak rakyat yg dijadikan kambing hitam oleh para politisi yg melakukan tindak korupsi, kolusi dan nepotisme. Itu berarti penegakan hukum di Indonesia sepenuhnya masih belum bisa ditegakkan. Orang kaya yg akan berkuasa, karena dia yang mempunyai wewenang untuk menyuap jaksa maupun hakim untuk bisa tutup mulut akan kasus yang menimpanya.

Kampanye pilpres di tahun 2014, yang menandakan akan dibentuknya pemerintahan baru dengan kabinet-kabinet yang membantunya untuk memajukan Indonesia tercinta ini. Tahun ini hanya ada 2 pilihan Capres-Cawapres yang maju sebagai presiden. Akan tetapi pada tahun 2019, akan dipilih pilpres(pemilihan presiden) itu menjadi satu pemilu dengan pileg(pemilihan legislatif) hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap anggaran APBN yang digunakan menjelang pemilu.

2 calon pilpres 2014 kita tau ada pasangan calon no. Urut 1 yaitu pak Prabowo – Hatta Rajasa. Dan pasangan calon no. Urut 2 pak Joko Widodo – Jusuf Kala.

Banyak plus minusnya melihat dari visi misi kedua calon capres-cawapres. Misalnya salah satu visi pak prabowo yaitu memberikan wajib minum susu bagi anak-anak setiap pagi. Hal ini sangat berdampak positif tentunya ya.. Karena setiap anak bisa memenuhi gizinya setiap hari. Tapi perlu kita tanya? Bagaimana cara pak prabowo merealisasikannya?

Kemudian salah satu visi dari pak jokowi dodo yaitu wajib belajar 12 tahun. Kita tau, dewasa ini banyak anak yang putus sekolah. Mereka yg tidak mampu membayar uang sekolah. Akan tetapi setelah pemerinta era pak SBY, Kemendiknas berhasil menggratiskan biaya sekolah hingga jenjang SMP (wajib belajar 9 tahun) nah.. Bagaimana dalam hal ini pak jokowi dodo merealisasikan visinya?

Kita sebagai rakyat jelata, seharusnya tidak melakukan hal-hal negatif terhadap dua calon tersebut. Berfikirlah secara realitas terhadap kekurangan dan kelebihanĀ  masing-masing pasangan. Alangkah baiknya kita bersifat kritis terhadap visi misi mereka.

Toh akhirnya, walaupun mereka terpilih mereka tidak akan serta merta memberi kita keuntungan. Misalnya ditawari posisi penting di pemerintahannya? Wwkkkk #ngayal bgt. Yg ada malah kita jadi mempunyai hubungan jelek dg sesama teman kita karena menjagokan mereka.

Namanya saja politik.. Kita tidak tau kalau sekarang mungkin mereka mempunyai niat jahat sama kita kan? Hanya untuk mengeruk kepentingan mereka pribadi. Semoga saja tidak. Heeheee..

Salam damai ^_v

Leave a comment